Cari Blog Ini

Selasa, 16 Agustus 2011

Memperhatikan Kebiasaan Bayi saat Tidur

Melihat bayi tidur bisa jadi adalah pemandangan yang menenangkan, tapi tidak semua bayi bisa tidur dengan nyenyak. Beberapa bayi memiliki kebiasaan atau gangguan di dalam tidurnya.

Ada 5 kebiasaan yang bisa dilakukan bayi saat tidur, yaitu:

1. Jeda bernapas
Jika diperhatikan, bayi bisa bernapas lebih cepat untuk sementara kemudian melambat dan bisa berhenti hingga 15 detik sebelum bernapas normal kembali.

Dokter biasanya menyebut dengan 'periodic breathing' dan merupakan hal yang umum terjadi pada bayi hingga berusia sekitar 6 bulan. Bayi yang prematur akan lebih sering mengalaminya. Jika tangan, kaki, dahi dan kulit sekitar mulut membiru, ada kemungkinan bayi mengalami kesulitan oksigen.

2. Mendengkur dan mendengus
Jika dengkuran atau suara mendengus yang dikeluarkan bayi memiliki irama teratur, maka tidak perlu dikhawatirkan. Kondisi ini biasanya karena si kecil mengalami hidung tersumbat.

Tapi jika dengkurannya ada jeda diikuti dengan napas terengah-engah kemungkinan ada semacam penyumbatan di saluran napasnya seperti dari amandel atau kelenjar gondok. Dan bisa juga bayi mendengkur karena alergi.

3. Berkeringat
Beberapa bayi berkeringat lebih banyak saat ia tidur, karena ia menghabiskan waktu lebih banyak dalam tahap terdalam tidurnya. Kondisi ini yang membuat bayi lebih cenderung berkeringat di malam hari dibanding orang dewasa atau anak-anak yang lebih tua.

Meskipun keringat adalah kondisi umum, tapi jika terlalu berlebihan bisa menunjukkan ada sesuatu yang salah. Misalnya terjadi infeksi, sleep apnea atau overheating yang dapat memicu sindrom kematian bayi mendadak (sudden infant death syndrome/SIDS) terutama jika si kecil menggunakan baju atau selimut berlapis-lapis.

4. Sering bergerak
Biasanya kebiasaan sering menggoyang atau menggerakkan badan saat tidur dimulai sekitar usia 6 bulan yang kadang disertai dengan membenturkan kepala. Gerakan ini adalah salah satu perilaku untuk menenangkan dirinya sendiri. Pada umumnya kondisi ini tidak perlu dikhawatirkan selama tidak membahayakan keadaan si kecil.

5. Tidur sambil menggertak gigi
Sebagian besar bayi memiliki kebiasaan menggertak gigi saat tidur, kondisi ini paling sering terjadi saat bayi mendapatkan gigi pertamanya atau baru mendapatkan gigi permanennya.

Kemungkinan bayi melakukan ini karena ada sensasi dari gigi baru, rasa sakit akibat tumbuh gigi atau dari infeksi telinga dan bisa juga karena masalah pernapasan.






Sebenarnya untuk bayi tidak ada istilah kebanyakan tidur atau susah tidur, seperti halnya orang dewasa. Jadi bila ditanya yang mana yang normal, semua pola tidur normal selama total waktunya (minimal 12 jam sehari) terpenuhi. 

Masing-masing bayi punya sifat berbeda jadi tak perlu membandingkannya dengan bayi lain. Bila si kecil lebih banyak menghabiskan waktunya dengan tidur sementara bayi lain sering sekali terjaga, itu karena bawaannya memang seperti itu.

Yang penting, cermati perkembangannya. Selama tumbuh kembang si kecil sesuai dengan tonggak-tonggak perkembangan yang tertera dalam KMS (Kartu Menuju Sehat), berarti ia sehat.
SI TUKANG TIDUR

Bayi terlelap hampir sepanjang hari dikarenakan ia sedang dalam proses adaptasi (dari dalam kandungan dan sekarang di luar rahim).


Meski banyak tidur pada bayi wajar, namun orangtua perlu waspada bila ada tanda-tanda di bawah ini:

  1.  Refleks isapnya lemah atau bayi tak mau menyusui
  2. Muntah sehabis menyusui
  3. Amat rewel saat terjaga dengan tangisan seperti merintih. Atau sebaliknya, waspadai juga jika ia jarang menangis, tak kunjung bersuara, kurang menggerakkan anggota badan apalagi bila usianya di atas 3 bulan.
  4. Kondisi tubuh demam, tampak gelisah atau detak nadi cepat yang bisa membuatnya sesak napas.
  5. Tidak banyak merespons saat diberi rangsang. Contoh, jika ditidurkan tengkurap, kepalanya terkulai lemah tanpa usaha mengangkat atau menolehkan kepalanya ke sisi kanan-kiri. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar